Pembangunan desa tidak hanya dilakukan dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, namun juga harus diikuti dengan pembangunan manusia (SDM). Peran inilah yang sedang digiatkan oleh Kulibuku Maspul melalui penyelengaraan kegiatan Kulibuku Fest 2024 di Desa Karrang, Kecamatan Cendana.
Acara yang didukung penuh oleh Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kemendikbudristek telah berlangsung sejak 29 September dan akan berakhir hingga 13 Oktober 2024.
Kulibuku memfasilitasi 8 kegiatan yang bertujuan untuk menguatkan komunitas penggerak literasi dan literasi masyarakat. Kegiatan ini diformat dengan mengambil waktu akhir pekan agar memberi kesempatan berpartisipasi bagi para pelajar dan pekerja formal.
Pada Sabtu dan Minggu (5-6 Oktober), kegiatan yang dilaksanakan yaitu Lokakarya Kepenulisan Kreatif dengan fasilitator yang giat menulis yakni Muh. Naufal Mahdi dan Ilham MR. Keduanya merupakan penulis asal Enrekang dan sama-sama merupakan lulusan sastra dari kampus Yogyakarta. Pengalaman yang mereka peroleh selama ini dalam menulis, mereka bagikan kepada para peserta yang didominasi dari pelajar asal desa Karrang.
Selama 2 hari itu, peserta langsung didampingi membuat tulisan mengenai desa dan pengalamannya di desa. Semua peserta wajib menyelesaikan tulisan dan dibedah satu persatu oleh fasilitator.
Muh. Naufal dalam materi pengantarnya mengenai proses menulis, mengatakan bahwa tidak ada cara paling ampuh dalam menulis kecuali dengan mulailah menulis.
“Penulisan terjadi ketika Anda menuangkan catatan dan ide ke dalam kalimat dan paragraf, meskipun belum sempurna,” tegas Naufal, sembari memotivasi peserta mulai menulis.
Sementara Ilham MR, di hari kedua lokakarya, mengulas tulisan para peserta yang telah jadi. Ia memberikan masukan dan teknik-teknik dalam penulisan. Tak lupa ia membagikan siasat dalam menghadapi kondisi yang disebut writer block. Menurutnya, kadang seseorang tak punya sama sekali bahan atau ide yang bisa ditulisankan, karena itu ia menyarankan kepada peserta pemula untuk membiasakan saja dulu menulis.
“Terkadang kita blank, atau keadaan yang sama sekali kosong, namun semua itu akan bisa dilewati jika kita memupuk dengan kebiasaan menulis,” ujar Ilham MR.
Rencananya tulisan para peserta akan dimuat di beberapa media online agar memotivasi para peserta untuk kembali menulis. Irsan, selaku Ketua Kulibuku Maspul sudah menyiapkan wadah bagi peserta untuk menerbitkan tulisan.
“Intinya kita tuliskan dulu desa kita, kalau misalnya terkumpul dan layak, kita bisa terbitkan dalam bentuk buku”, kata Irsan.
Di akhir lokakaya, Irsan mempertegas bahwa lokakarya yang diadakan bukanlah kegiatan akhir, namun langkah awal untuk terus mendampingi pelajar dan warga desa untuk bisa mengeksplorasi segala hal tentang desa lewat tulisan. Baginya, salah satu cara untuk membangun desa yaitu dengan membangun narasi mengenai potensi dan menuliskan hal-hal yang baik dari desa itu.