Dorong Peningkatan Literasi Desa Tahun 2025, Dispustaka Usulkan Penerima Bantuan Buku Untuk Perpustakaan Desa/Kelurahan dan TBM

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang kembali mendorong perluasan program penerima manfaat bantuan bacaan bermutu yang akan disupport oleh Perpustakaan Nasional RI pada tahun 2025. Setelah mendapatkan bantuan sebanyak 46 Perpustakaan Desa/Kelurahan dan TBM tahun ini, rencananya Dispustaka akan mengusulkan minimal 25 sasaran baru. Program bantuan bacaan bermutu ini tentunya juga akan semakin meningkatkan akses bacaan kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Enrekang.

Plt. Kadispustaka, Amrullah, mengharapkan agar pemerintah desa maupun komunitas literasi seperti TBM, sekiranya segera untuk menyiapkan berkas untuk pengusulan ke Perpustakaan Nasional RI. Ia berharap pemerintah desa proaktif menyambut adanya kesempatan tersebut, agar seluruh desa di Kabupaten Enrekang dapat mengembangkan perpustakaan desanya masing-masing.

“Kami berharap teman-teman desa segera mengusulkan, demikian halnya para pegiat literasi yang memiliki Taman bacaan”, tutur Amrullah.

Harapan itu sejalan dengan telah terbitnya Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2024 Tentang Perpustakaan Desa/Kelurahan, yang mana mengisyaratkan bahwa setiap desa/kelurahan harus memiliki perpustakaan.

“Jadi, jika selama ini banyak desa yang sudah mendirikan kelembagaan perpustakaan, saatnya kita kembangkan lagi,” harap Amrullah.

Perlu diketahui, adanya bantuan bacaan bermutu ini merupakan bagian dari upaya mendukung Program Merdeka Belajar. Buku-buku yang sudah diberikan sebelumnya kepada 46 desa dan TBM di Enrekang memuat konten yang menarik untuk anak-anak SD dan TK/PAUD. Sebanyak 1.000 buku anak-anak ditambah dengan rak buku saat ini sudah dipasang dan dilayankan oleh penerima manfaat.

Di samping memberikan stimulan berupa bantuan buku, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan melalui para fasilitator yang sudah dilatih sebagai pendamping, rutin melakukan mentoring kepada pengelola perpusdes dan TBM. Adanya mentoring tersebut dimaksudkan agar program perpustakaan berbasis inklusi sosial dapat diimplementasikan sehingga perpustakaan bertransformasi sebagai pusat berliterasi bagi masyarakat.

“Kita lakukan mentoring kepada seluruh penerima bantuan agar dapat mentransformasikan perpustakaan, dari ruang sekedar pinjam dan baca buku, jadi pusat berliterasi bagi masyarakat”, ujar Mawarsi Kabid Sumber Daya Perpustakaan dan Minat Baca.

Sementara itu, Irsan pustakawan pendamping mengatakan bahwa tim pendamping setiap kecamatan sudah dibentuk untuk memantau perkembangan perpustakaan desa yang nantinya menerima bantuan bacaan. Tugas yang dijalankan para fasilitator dari pustakawan ialah memotivasi dan mendiskusikan tantangan yang dihadapi oleh para pengelola perpustakaan di lapangan. Hal tersebut mengingat keberadaan perpustakaan di desa memang masih perlu terus disosialisasikan perannya dan utamanya paradigma masyarakat terhadap perpustakaan.

“kami saat ini terus menggiatkan literasi masyarakat melalui paradigma baru yakni perpustakaan sebagai ruang yang memberdayakan melalui spirit literasi untuk kesejahteraan, makanya kita dorong lagi penambahan penerima bantuan tahun 2025,” tuturnya.

Irsan mengajak pemerintah desa/kelurahan dan TBM yang ingin mengusulkan bantuan buku pada tahun 2025, segera dapat melengkapi berkas persyaratan yang telah dikirimkan melalui surat permintaan usulan bantuan atau dapat mengunduh format berkas usulan melalui https://bit.ly/3zoupCL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *