Untuk membangun ekosistem Gerakan Literasi di Kabupaten Enrekang maka diperlukan sinergi dan kekuatan solidaritas yang berangkat dari dua sisi sebagai titik temu yakni oleh stakeholder dan dari masyarakat. Pertemuan ini dijalin karena adanya kesadaran bersama bahwa dalam membangun SDM yang berkemajuan, maka literasi menjadi fondasi dan sekaligus menjadi pijakan untuk mengembangkan potensi daerah. Kami meyakini bahwa literasi adalah investasi yang menghasilkan produktifitas masyarakat dan memacu inovasi produk yang lahir dari terapan dan transformasi pengetahuan.
Salah satu langkah konkret hasil dari sinergi antar dua elemen sebagaimana yang disebutkan di atas, ialah lahirnya sebuah regulasi yang diterbitkan oleh DPRD Kabupaten Enrekang. Sambutan yang baik oleh legislatif terhadap aspirasi para penggerak literasi dan pustakawan serta unsur dari kelembagaan perpustakaan pemerintah dalam dorongan adanya regulasi terkait perpustakaan dan literasi, juga menunjukkan suatu komitmen yang baik.
Dalam kurung 5 tahun terakhir, gerakan literasi digiatkan dengan memfasilitasi para pegiat literasi, pemustaka, penulis, pustakawan dan lainnya untuk membuat karya melalui ulasan buku, potensi lokal yang ada di Kabupaten Enrekang, hingga menerbitkan buku. Kegiatan lain yang dilakukan bersama Komunitas Literasi Massenrempulu di Perpustakaan Umum Kabupaten Enrekang juga memberi tambahan peristiwa literasi, khususnya dalam membentuk klub baca, hingga berlanjut ke kegiatan outdoor seperti Kemah Pustaka, Pekan Literasi dan kegiatan lainnya.
Ada banyak komunitas dan organisasi berbasis akademik juga melakukan aktivitas yang demikian, hal ini tentunya juga menambah semarak geliat literasi di Kabupaten Enrekang. Ke depannya gerakan literasi yang terserak dalam kekhasannya masing-masing ini perlu untuk disinergikan dan diapresiasi, hingga dapat terjalin sebuah ekosistem yang saling menguatkan dalam ikhtiar mewujudkan budaya literasi di Kabupaten Enrekang.