Lewat imajinasilah, seseorang akan menembus ruang yang kedap. Jeruji yang sempit mungkin tak ubahnya ilusi. Di ruang terbatas orang bisa saja melakukan sesuatu yang melampaui batas. Resepnya, menulislah!
Banyak tulisan yang lahir dari penjara. Entah karena penulis yang dipenjara, atau bukan siapa-siapa. Karena menulis bukanlah soal siapa dia, tapi menulis di ruang terbatas adalah cara membebaskan diri yang “sunyi”, pun yang senduh. Semacam menyembuhkan diri dengan imajinasi. Bertaubat dengan pikir dan pena.
Rutan Enrekang punya ruang menumbuhkan imajinasi dan olah pikir bernama Perpustakaan. Tapi juga punya pegawai yang ikhtiarnya luar biasa dalam membina warganya. Mengajak para warganya belajar dengan beragam kreativitas dan kegiatan yang produktif. Sungguh akan membentangkan pemandangan yang optimistik.
Efeknya mungkin dapat dilihat dari untaian warganya dalam kumpulan tulisan saat berlatih. Hal yang sederhana dan singkat, tapi menenteramkan. Selamat membaca!