Buku Versus Gadget

Oleh Wahyuni

Di era digital seperti saat ini para remaja sudah sangat kental dengan media sosial. Bukan hanya anak remaja, namun termasuk pada semua kalangan baik orang tua ataupun anak-anak usia sekolah dasar.

Salah satu faktor pemicu turunnya minat membaca pada anak-anak usia remaja adalah karena kecenderungan bersosial media saat memiliki waktu luang. Mereka lebih memilih menghabiskan waktu luang dengan bermain game online ataupun sekedar bermain gadget.

Namun jika dibimbing dengan baik dan serius, media sosial bisa dijadikan wadah atau sarana untuk memperkenalkan remaja tentang pentingnnya membaca buku. Tentu yang tak kalah penting adalah ada kemauaan dari anak itu sendiri.

Berikut ini adalah beberapa perilaku remaja yang memicu anak-anak malas untuk membaca buku:

  1. Lebih nyaman menghabiskan waktu di rumah bersama gadget

Menurut mereka menghabiskan waktu di rumah dengan gadget lebih menyenangkan karena bisa menghibur pikiran mereka yang beberapa hari di genjot dengan mata pelajaran di sekolah.  Menurut saya dengan membaca buku, mereka lebih bisa me-refresh otak dibandingkan dengan gadget.

  1. Lebih banyak membaca status di medsos

Katanya untuk apa lagi membaca buku sedang kami setiap hari sudah membaca, walaupun itu di medsos. Inilah salah satu faktor yang paling sering kita jumpai. Mereka lebih cenderung suka membaca hal-hal yang kurang mendidik, dengan dalih itu lebih menyenangkan dan  membacanya  pun gampang karena susunan katanya sedikit.

  1. Membaca lebih cepat mengantuk

Alasan tersebut adalah jurus jitu bagi anak muda saat disuguhi buku. Seribu satu alasan mereka akan menghindarinya karena bermain gadget lebih seru dan lebih menyenangkan. Dibanding jika harus membaca buku  yang akan membuat mata cepat lelah dan mengantuk

  1. Lebih asyik nongkrong di kafe daripada di perpustakaan

Anggapan seperti itu mungkin karena belum merasakan manfaat dari membaca. Berbeda halnya bagi mereka yang sudah cinta dengan membaca, akan merasa bahwa waktu terlau singkat hingga waktu untuk membaca tidak cukup.

Itulah beberapa faktor pemicu kurang minat anak dalam membaca di era digital. Sudah seharusnya anak remaja bisa diarahkan menemukan kesenangan membaca. Dan semoga kita sebagai generasi penerus menggunakan gadget dengan bijak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *