Si Titin
oleh Wahyuni Tiga hari terakhir aku mulai memperhatikan keberadaanya, gadis kumel lagi lusuh berpakaian compang camping bahkan terkadang memakai pakaian yang lebih besar dari badannya, anak itu duduk menyilangkan kakinya memeluk piring kosong berwarna putih, ia mengangkat kepalanya pelan dan melihat ke arahku sembari tersenyum tipis, tapi pikirku dalam hati “pasti dia sengaja senyum agar…