Kemah Pustaka 2019: Sedang Membaca

Membaca merupakan aktivitas yang sederhana untuk dilakukan. Namun seringkali orang sulit untuk meluangkan waktu atau menemukan momen yang tepat. Membaca bahkan sering dianggap membosankan karena harus mengerutkan dahi dan menuntut berpikir lebih. Padahal kita tahu bahwa membaca adalah salah satu pintu masuk menyerap pengetahuan. Tentu bagi yang sedang menuntut ilmu, sewajarnya bila menjadikan membaca sebagai aktivitas utama dalam proses pengembangan dirinya.

Membaca tidak semata dimaknai sebagai aktivitas sendiri-sendiri. Memang internalisasi pengetahuan dilakukan secara personal. Tetapi membaca juga dapat dibangun dalam suatu kelompok pembaca. Dengan membaca bersama, interprestasi setiap orang terhadap bacaan dapat ditukarkan secara bersama, hingga mungkin menjumpai
pengetahuan yang komperehensif. Membingkai aktivitas membaca itu sebagai praktik sosial.

Kemah Pustaka dihadirkan dengan semangat yang seperti itu. Kemah Pustaka ibaratnya ruang bersama menekuni bacaan. Ruang yang mengharapkan di sana orang-orang “sedang membaca, senang membaca”. Mencoba menguatkan yang fundamental dari peristiwa literasi: membaca! Karena itu aktivitas utama yang ingin diresapi dari kegiatan ini adalah proses membaca. Kemah Pustaka adalah berakhir-pekan membaca.

Tema “Sedang Membaca” tidak mengarahkan hanya suntuk pada teks. Sebab terdapat pantik memantik untuk menyikapi alam dan peristiwa alam di bumi Massenrempulu dengan bahasan ekoliterasi. Praktik membaca secara kontekstual adalah bagian yang
diusahakan agar terbentuk cara berpikir kritis dan solutif.

Mengingat Kemah Pustaka juga bermaksud memotivasi pesertanya punya spirit dan perhatian menumbuh-kembangkan budaya membaca, beberapa diskusi kecil disajikan. Untuk melengkapi bahwa literasi memang seharusnya dapat dirajut dalam ekosistem yang memadai dan tersinergi. Dorongan ini sebenarnya sudah dimulai sejak Kemah Pustaka tahun 2016 digelar di lokasi yang sama, Kebun Raya Massenrempulu Enrekang.

Selingan selain “Sedang Membaca” tetap akan tersedia. Agar rasa dan nuansa berkemah itu juga tetap menjadi latar yang mengasyikkan nan menyejukkan. Untuk menindaklanjuti segala peristiwa yang akan terjadi dalam Kemah Pustaka, entah kabar baik atau buruk, pesertanya akan diajak untuk tidak berhenti membaca saat tenda usai
dibongkar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *