Giatkan Literasi Terapan, Perpusnas Gelar Pelatihan Olahan Pisang di Enrekang

Perpustakaan Nasional RI tahun ini menginisiasi program literasi terapan yang bertujuan untuk mendukung pengembangan usaha yang memanfaatkan potensi tanaman lokal. Salah satu tanaman yang banyak tumbuh dan dibudidayakan di Indonesia yaitu pohon pisang. Sejalan dengan dorongan literasi terapan yang selalu disampaikan oleh Kepala Perpusnas RI pada setiap materinya bahwa potensi tanaman pisang di Indonesia begitu besar, sehingga perlu dikelola dengan baik agar menghasilkan peluang ekonomi.

Program Pisang Preneur merupakan inisiatif dari Perpustakaan Nasional RI yang didukung oleh Lembaga Pelatihan dan Keterampilan. Program ini menyasar generasi muda dan masyarakat umum dari daerah penghasil pisang di Indonesia agar dapat mengembangkan peluang usaha dari berbagai olahan pisang. Salah satu kabupaten/kota yang dipilih dari 5 kota di Indonesia yang mendapatkan pelatihan secara offline yaitu Enrekang. Adapun 4 kota lainnya yaitu Pekanbaru, Lampung, Solo, dan Pontianak.

Berdasarkan informasi dari website pisangpreneur.com, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan perubahan positif melalui transformasi layanan perpustakaan yang berbasis inklusi sosial. Program ini merupakan bagian dari program Literasi Terapan Dan Inklusif dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat Pada Usaha Olahan Pisang (Pisang Preneur). Tujuannya adalah memajukan wilayah yang berasal dari lima daerah penghasil pisang di Indonesia, dengan memanfaatkan karakteristik dan daya tarik olahan pisang serta berkontribusi pada inklusi sosial.

Kegiatan pelatihan di Kabupaten Enrekang dilaksanakan selama 3 hari yang dimulai pada tanggal 18, 19, 20 Oktober 2023. Untuk pelatihan di Enrekang sendiri, dibagi pada 2 lokasi yakni di Ideologi Kopi dan Cafe Arbas, Kelurahan Galonta, Kabupaten Enrekang. Selama 3 hari, para peserta yang berasal dari Enrekang dan wilayah sekitarnya antusias mengikuti pelatihan olahan pisang tersebut. Rata-rata peserta yang mengikuti pada 2 lokasi tersebut berjumlah 20-an orang.

Adapun pelatih atau pemateri yang dihadirkan yakni chef berpengalaman, di antaranya chef Wahid sebagai pemateri di Kopi Arbas dan chef Nanda di Ideologi Kopi. Para peserta langsung mengikuti praktik pengolahan pisang yang dimulai pukul 08.00 pagi hingga jam 12.00 siang. Pada hari ketiga, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional RI, Ibu Mariana Ginting bersama dengan rombongan.

Salah satu daya tarik pelatihan ini, karena dari 5 kota nantinya akan diseleksi masing-masing 4 orang peserta yang akan dibawa ke Jakarta mengikuti pelatihan usaha tingkat lanjut. Jadi akan ada 20 peserta terseleksi yang akan mengikuti pelatihan berikutnya.

Dilaporkan oleh Irsan (Pustakawan Ahli Muda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *