Reaksi Kimia Rumit Dalam Pembuatan Dangke

Oleh Zainab

Siapa yang tidak kenal dengan makanan yang satu ini. Makanan khas daerah Enrekang yang disukai banyak orang mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Kabupaten Enrekang menjadi satu-satunya daerah penghasil makanan jenis ini. Makanan yang memiliki cita rasa yang  unik. Yah, itulah Dangke. makanan yang kaya akan gizi ini biasa dikenal oleh para wisatawan dengan sebutan Keju Putih Enrekang.

Dangke biasa dikonsumsi langsung oleh masyarakat Enrekang atau biasa juga diolah kembali menjadi berbagai varian makanan misalnya keripik dangke yang rasanya gurih dan lezat. Makanan ini adalah menu wajib para wisatawan dari luar daerah saat berkunjung di Enrekang, wilayah Massenrempulu. Pak Bondan Winarno Maknyus tenyata penggemar dangke juga. Menurut Pak Bondan selain dibakar dan diberi sambal terasi, cara maknyus juga dengan mencampurkan dangke dengan gulai. Wah, dimakan langsung saja dangke sudah sangat enak apalagi jika dikombinasikan dengan makanan yang lain.

Bahan pembuatan dangke adalah susu sapi atau susu kerbau. Tapi kebanyakan orang mencari dangke dari susu sapi karena mengandung sedikit lemak dibandingkan dangke dari susu kerbau atau tedong. Komposisi rata-rata susu yaitu 3,9% lemak; 3,4% protein; laktosa 4,8%; mineral 0,72% dan selebihnya adalah air. Dalam pembuatan dangke dibutuhkan juga getah . Mungkin banyak yang bertanya kenapa bisa ada getah  dalam keju Enrekang? Tau ngak sih, ternyata kandungan dari getah pepaya yang dapat memisahkan protein dan air dalam susu?

Terus muncul pertanyaan, kenapa bisa getah pepaya dapat membuat susu menggumpal?. Bagaimana itu bisa terjadi?. Proses ini berhubungkan dengan pelajaran kimia yaitu system koloid. Disebut melibatkan system koloid karena saat dipanaskan molekul dari susu dan getah pepaya bergerak bebas, kemudian beberapa saat molekul-molekul itu akan merapat satu sama lain  dan akan berubah menjadi padat saat didinginkan. Dangke termasuk koloid pada cair. Dimana fase pendisperdi berupa padat yaitu getah pepaya dan fase terdispersi adalah susu. Molekul-molekul dalam pepaya akan menarik molekul-molekul susu. Kandungan dari getah pepaya nyatanya mampu membuat susu menggumpal saat di rebus bersama. Wah, ternyata proses getah mengikat susu cukup rumit juga yah.

Dan inilah bukti kebesaran Allah yang Maha Pencipta. Melalui proses pembuatan dangke ini, terdapat tanda-tanda kebesaran dan kekuaasaan Allah azza Wa Jalla, dimana Allah menciptakan makhluk-makhluknya lengkap dengan bagian-bagiannya dan fungsinya masih-masing. Seperti getah pepaya yang secara fisik tidak dapat kita makan langsung dikarenakan rasanya yang pahit dan pekat tapi ternyata kandungan dari getah mampu memisahkan antara air dengan kandungan lain dalam susu. Partikel atau molekul-molekul dalam getah pepaya yang Allah ciptakan dengan ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang ternyata mampu menarik molekul-molekul dari susu dengan jumlah yang banyak sehingga dangke dapat mengeras.

Suatu proses yang sulit dijelaskan dengan konsep ilmu pengetahuan tapi sangat mudah jelaskan dalam konsep ketuhanan. Mengapa getah pepaya yang harus mengandung enzim yang dapat memisahkan antara air dengan protein susu?. mengapa ukuran enzim itu harus kecil dan kasat mata dengan jumlah yang sedikit?. Sekilas jawaban ini susah untuk di jelaskan satu per satu dalam konsep ilmu pengetahuan tapi sangat mudah dijelaskan dalam konsep ketuhanan yaitu, karena Allah lah yang maha pencipta. Dia yang menciptakan manusia, hewa, tumbuhan dan Alam semesta ini, jadi tentu saja sang maha pencipta yang lebih mengetahui alas an penciptaan makhluk dan fungsinya masing-masing. Tapi ingat yah, setelah kita menjelaskan tanda-tanda kebesaran Allah dalam pembuatan dangke, bukan berarti kita tidak  perlu lagi mencari informasi yang berkaitan dengan proses pembuatan dangke. Seharusnya anak pelajar seperti kita memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu ingin belajar.

Adapun alat  yang dibutuhkan dalam pembuatan dangke yaitu kompor dan alat memasak seperti panci atau alat masak yang lain. Bahan yang diperlukan tentu saja adalah susu baik itu susu sapi maupun susu kerbau atau bisa juga menggunakan susu kambing. Cara membuat dangke yaitu pertama, rebus susu sampai susu mencapai suhu 70-80 derajat C. Sebelum mendidih masukkan beberapa tetes getah pepaya. Usahakan getah pepaya yang dimasukkan tidak terlalu banyak karena dapat mempengaruhi rasa dangke. getah pepaya yang terlalu banyak dapat meyebabkan rasa dangke menjadi pahit. Selanjutnya, aduk secara merata sampai susu menggumpal/padat dan terpisah dengan  kandungan air dari susu. Setelah susunya menggumpal/padat seperti tahu yang agak kenyal, pisahkan dengan airnya. Selanjutnya masukkan padatan susu dalm cetakan. Tunggu berapa saat sampai dangke mulai mengeras.

Dangke biasanya dicetak menggunakan batok kelapa yang ukurannya agak kecil dan sedikit lonjong. Saat dangke mulai mengeras dalam cetakan tersebut, selanjutnya dangke dikeluarkan dari cetakan. setelah dikeluarkan dari cetakan tentu saja bentuk dangke mengikuti bentuk batok kelapa tadi. Dan jika dilihat dengan teliti ternyata bentuk dangke mirip dengan permata putih yang lonjong yah. Jadi sudah tepat sekali jika banyak masyarakat mengatakan bahwa dangke itu permata putih dari Enrekang.

Kata “Dangke” ternyata berasal dari bahasa Belanda yaitu “dank” yang berarti terima kasih. Jika seorang wisatawan membeli dangke di daerah Enrekang, otomatis dia telah menerima ungkapan terima kasih masyarakat Enrekang karena telah berkunjung ke daerah mereka.

Selain memiliki rasa yang enak dan gurih, dangke ternyata adalah makanan dengan sejuta keunikan. Jadi tidak salah lagi jika banyak wisatawan atau bahkan warga lokal yang doyang makan keju putih ini. Dengan melihat sejuta kelebihan dari dangke, sudah sepantasnya pemerintah menjaga dan melestarikan makanan ini. Mendukung perkembangan dari usaha-usaha pembuatan dangke di wilayah kabupaten Enrekang agar dangke tetap menjadi salah satu incaran para wisatawan kuliner ketika berkunjung ke Enrekang.

 

Penulis adalah Pelajar SMAN 1 Anggeraja, dapat dihubungi melalui zainabganjang@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *